Google Translate

Kamis, 05 Januari 2012

3 Mahasiswa Tewas Terseret Banjir Bandang Lereng Merapi

Kali Pabelan hulu sungai Gunung Merapi memakan korban. Sebanyak tiga mahasiswa tewas seketika setelah terseret banjir bandang sepanjang 1 kilometer saat berwisata di Wahana Air Terjun Kedung Kayang, Dusun Wonolelo, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jateng.

Ketiga korban tewas adalah Dwi Susanti (20) warga Betengan, Kabupaten Ungaran dan Natanail Dwi Kurniawan (21) warga Demak, keduanya mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, serta Deby (19) adik dari korban Natanail merupakan
mahasiswa Universitas Katholik Soegijapranata (UNIKA) Semarang.

Lima korban lain yang berhasil diselamatkan warga; Susi Lestari (23), Fandy Dwi Nugroho (23), Mursiutami (20), Windi Kumala Dewi (20) dan Sisca Purniawati (21) semuanya merupakan mahasiswa UKSW Salatiga.

Pantauan detikcom di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kamis (5/01/2012), tenggelamnya tiga mahasiswa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 siang. Saat itu, delapan mahasiswa tersebut hendak menuju air terjun Kedung Kayang. Untuk menuju ke pusat air terjun, mereka harus melewati badan sungai, karena tidak ada jalan darat.

"Datang saat hujan, setelah reda hujannya mereka turun ke sungai. Saat itu tidak ada pengunjung lain selain rombongan itu," ungkap Supardi saksi mata yang sekaligus warga sekitar.

Setelah 30 menit di lokasi, tiba-tiba banjir besar datang. Saat itu, hulu sungai yang berada di tengah-tengah lereng Merbabu dan Merapi terjadi hujan yang sangat deras. "Sudah sempat diperingatkan, tapi mereka tidak mengindahkannya," tutur Supardi.

Saat banjir datang, kedelapan mahasiswa berada tepat di seberang sungai menuju ke air terjun. Di belakang mereka berdiri hanya tebing setinggi 30 meter. Tidak ada tempat lain yang bisa mereka gunakan untuk menepi.

Khawatir terjadi banjir yang lebih besar, akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke tempat semula dengan menyebrangi sungai. Padahal, banjir yang datang sudah setinggi dada orang dewasa.

"Takut banjir lebih besar, kita nekat nyebrang saja dengan berpegang tangan," ungkap Sisca, salah satu korban selamat.

Namun naas, baru beberapa meter menyeberangi sungai, ketiga rekannya yang ada di depan yakni, Dwi Susanti, Natanail dan Deby terseret arus.

"Kita sudah teriak tapi tidak ada yang mendengar dan memberikan pertolongan," ungkap Sisca sedih.

Akhirnya, ketiga rekannya tersebut terlepas dan terbawa arus deras banjir Kali Pabelan. Setelah sempat terseret banjir sepanjang 1 km, mereka akhirnya ditemukan di dekat Dam Nglampahan di dekat persimpangan Kali Apu dan Kali Pabelan.






0 Komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review